6 Jenis Suntik Filler untuk Membuat Kulit Wajah Terlihat Awet Muda

Penulis Oleh:

Iwan Mukhtar

Bagikan

7 jenis suntik filler
Ilustrasi suntik filler untuk menambah volume bibir

Suntik filler merupakan salah satu perawatan kecantikan yang dapat menangani masalah-masalah kulit seperti flek hitam, bekas jerawat, dan kerutan.

Tidak hanya itu, suntik filler juga bisa menambah volume tertentu pada wajah. Seperti menambah volume dagu menjadi terlihat lebih v-shape, menambah volume bibir menjadi terlihat lebih seksi, serta menonjolkan tulang pipi. Sehingga tidak mengherankan suntik filler ini banyak diminati oleh sebagian artis Indonesia, seperti Aktris Nikita Willya, Cita Citata, Nikita Mirzani, dan lain sebagainya.

Perawatan ini dilakukan dengan menambah volume pada bagian wajah tertentu dengan cara menyuntikan cairan khusus Maka, prosedur ini sering disebut dengan istilah suntik filler.

Jenis-jenis Suntik Filler

Ada beberapa jenis filler yang bisa Anda pilih sesuai dengan tujuan Anda. Setiap jenis filler terdiri dari bahan yang berbeda dan memberikan dampak yang berbeda pula pada target perawatan. Yuk, simak apa saja jenis filler yang umum digunakan beserta perbedaannya masing-masing.

1. Hyaluronic Acid (HA)

Dimulai dari jenis suntik filler yang paling populer dan paling direkomendasikan di Glow+ Clinic adalah  Hyaluronic Acid (HA) atau asam hialuronat. Asam hialuronat merupakan versi buatan dari senyawa alami yang diproduksi dalam tubuh manusia —zat bening yang banyak terdapat pada jaringan ikat persendian, lapisan bening mata, dan kulit. Namun zat ini bisa terus berkurang, seiring pertambahan usia.

Karakteristik dari jenis filler asam hialuronat:

  • Berfungsi untuk menstimulasi produksi kolagen alami dalam tubuh untuk menjaga kelembaban kulit, menyamarkan garis halus dan kerutan, serta mencegah penyumbatan minyak pada pori-pori
  • Berbentuk gel dengan tekstur cukup kental
  • Disuntikan pada sebelah kiri atau kanan area target, seperti sisi kiri atau sisi kanan bibir untuk menambah volume
  • Untuk menetralkan HA pada area wajah yang tidak menghasilkan perubahan yang diinginkan dapat menggunakan suntikan enzim hialuronidase
  • Minim resiko dan jarang menyebabkan reaksi alergi
Before & Affter Suntik filler Dagu di Glow+ Clinic
Before & Affter Suntik filler Dagu di Glow+ Clinic
Before & Affter Suntik filler Dagu di Glow+ Clinic
Before & Affter Suntik filler Dagu di Glow+ Clinic

2. Lemak tubuh (Autologous)

Suntik filler autologous memakai cadangan lemak dari tubuh pasien untuk disuntikan kembali ke wajah pasien tersebut. Biasanya lemak cadangan tersebut diambil dari pantat, paha, atau perut pasien.

Karakteristik filler lemak tubuh:

  • Bersifat semi-permanen
  • Minim reaksi alergi, karena bahan berasal dari dalam tubuh pasien sendiri
  • Memerlukan lebih dari satu suntikan filler sampai hasilnya terlihat

3. Kolagen

Jika suntik filler autologous didapat dari cadangan lemak dalam tubuh pasien itu sendiri, suntik filler kolagen memakai cairan kolagen yang berasal dari kolagen hewan, yaitu sapi.

Karakteristik filler kolagen:

  • Hasilnya tampak lebih alami
  • Tidak bertahan lama. Sehingga, penyuntikan perlu diulangi 2-4 kali dalam setahun.
  • Bahan ini bisa memicu reaksi alergi. Maka, sebelum penyuntikan, pasien perlu melakukan tes alergi terlebih dahulu
  • Harga lebih terjangkau

4. Hidroksiapatit kalsium

Filler hidroksiapatit kalsium terbuat dari mineral yang bisa memperkuat tulang. Jenis filler ini dikenal dapat bertahan hingga 12 bulan. Umumnya, filler ini disuntikan untuk mengisi area yang memerlukan suntikan dengan jumlah volume banyak, seperti dagu dan pipi.

5. Jaringan halus 

Jenis filler berikutnya adalah filler yang menggunakan jaringan halus untuk menghaluskan kerutan, seperti pada area mulut. Jika dibandingkan dengan jenis filler lainnya, filler jaringan halus ini tidak membutuhkan suntikan ulang, karena filler ini mudah diserap oleh tubuh dan bersifat permanen.

Manfaat filler ini bisa mengencangkan dan menghaluskan kulit sehingga pasien terlihat lebih muda.

6. Polimer buatan

Jenis polimer poly-L-lactide (PLLA) sudah banyak diaplikasikan dalam prosedur medis dan tidak beracun. Selain itu, ada juga polymethyl methacrylate (PMMA), yang awalnya digunakan sebagai perekat untuk operasi tulang sebelum akhirnya diaplikasikan untuk tujuan suntik filler.

Suntik filler polimer buatan dapat menstimulasi sel kulit untuk memproduksi kolagen. Diketahui, filler ini bisa bertahan cukup lama yaitu hingga 2 tahun.

Efek Samping Suntik Filler pada Tubuh

Semua prosedur medis umumnya memiliki efek samping, begitu pula dengan suntik filler. Berikut ini adalah beberapa efek samping suntik filler terhadap tubuh:

  • Nyeri, bengkak, dan kemerahan di area suntikan
  • Reaksi alergi, tergantung bahan filler yang digunakan
  • Memar atau perdarahan
  • Muncul benjolan kecil di bawah permukaan kulit
  • Efek Tyndall, yaitu perubahan warna kulit menjadi kebiruan.
  • Penyuntikan yang tidak tepat dapat menyebabkan infeksi pada pembuluh darah.

Anjuran untuk Meminimalkan Efek Samping Filler

Agar efek samping atau resiko filler terminimalisir, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebelum melakukan prosedur ini, yaitu:

1. Memilih klinik kecantikan terpercaya

Sangat dianjurkan untuk Anda yang ingin menjalani suntik filler agar memilih klinik kecantikan resmi dan terpercaya. Anda bisa membaca googling untuk mencari tahu secara detail profil mereka. Perhatikan juga kelayakan dan kebersihan tempat serta keamanan alat yang akan dipakai.

2. Dilakukan oleh dokter ahli & berpengalaman

Dokter ahli dan berpengalaman tentu lebih memahami bagaimana memberikan perawatan secara tepat dan aman. Karena itu, penting bagi Anda untuk mencari tahu seberapa bagus penilaian orang lain terhadap dokter yang Anda akan menangani Anda.

3. Tidak membeli filler yang dijual bebas

Meski filler dijual bebas dan dapat diperoleh secara mudah, jika tidak dilakukan oleh dokter yang berkompeten, bisa berbahaya dan berefek buruk pada diri Anda. Harap melakukan perawatan suntik filler ini hanya di klinik kecantikan dan oleh dokter ahli.

Apabila Anda mengalami masalah nyeri yang terlalu, otot kaku, sakit kepala parah atau efek samping lainnya pasca filler, harap konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan.

Baca juga : Profhilo Treatment VS Skinbooster VS Dermal Filler, Apa perbedaannya?

Baca juga : 8 Jenis Perawatan Facial Favorit di Glow+ Clinic Turen

Baca juga : Manfaat Infus Whitening untuk Kecantikan Kulit

Baca juga : 5 Rekomendasi Perawatan untuk Mengatasi Kantung Mata

Reservasi untuk Kecantikan Anda